SEJARAH KUIL ITSUKUSHIMA
Kuil Itsukushima (厳島神社,) merupakan kuil Shinto yang terletak di Pulau Itsukushima (Pulau Miyajima) Prefektur Hiroshima. Kuil ini didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Kuil Itsukushima merupakan salah satu situs peninggalan budaya “Situs Warisan Dunia UNESCO” yang terdaftar sejak tahun 1996.
Kuil Itsukushima (厳島神社,) merupakan kuil Shinto yang terletak di Pulau Itsukushima (Pulau Miyajima) Prefektur Hiroshima. Kuil ini didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Kuil Itsukushima merupakan salah satu situs peninggalan budaya “Situs Warisan Dunia UNESCO” yang terdaftar sejak tahun 1996.
Kuil Itsukushima dikatakan telah ada sejak tahun 593 dan dibangun oleh Saeki Kuramoto. Sedangkan bangunan utama kuil didirikan pada tahun 1168 oleh Taira no Kiyomori. Dikatakan bahwa kuil ini didedikasikan untuk tiga putri Susanoo no Mikoto (Dewa laut dan badai dalam ajaran Shinto) yang juga merupakan saudara dari Dewa matahari (Amaterasu). Selama era Taira no Kiyomori, kuil Itsukushima menjadi tempat ibadah bagi anggota Klan Heike. Kuil Itsukushima telah berkali-kali mengalami perbaikan sejak akhir zaman Heian, sedangkan pemugaran secara besar-besaran pernah dilakukan oleh Mōri Motonari setelah menaklukkan Sue Harukata dalam Pertempuran Itsukushima di tahun 1555.
Untuk mempertahankan kesucian di kuil Itsukushima, sejak tahun 1878 wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan dilarang untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat kuil Itsukushima. Kuil Itsukushima dibangun diatas air, sehingga tampak mengapung dan terpisah dari tanah karena air dianggap elemen yang suci, sedangkan tanah dianggap sebagai elemen yang kotor.
Bangunan Torii (Torii adalah gerbang tradisional Jepang, sering ditemukan di pintu masuk kuil Shinto) setinggi 16 meter dengan warna oranye menyala merupakan ciri khas kuil Itsukushima. Torii juga dibangun diatas air dengan alasan yang sama, yaitu memisahkannya dari tanah. Torii dianggap sebagai batas pemisah antara dunia yang suci dengan dunia yang penuh dengan dosa. Torii terlihat mengambang di tengah laut ketika air pasang, tapi bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air surut. Pemandangan bangunan Torii dengan latar belakang Gunung Misen merupakan salah satu dari Tiga Pemandangan Terindah di Jepang.
TATA LETAK BANGUNAN DI KUIL ITSUKUSHIMA
Untuk mempertahankan kesucian di kuil Itsukushima, sejak tahun 1878 wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan dilarang untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat kuil Itsukushima. Kuil Itsukushima dibangun diatas air, sehingga tampak mengapung dan terpisah dari tanah karena air dianggap elemen yang suci, sedangkan tanah dianggap sebagai elemen yang kotor.
Bangunan Torii (Torii adalah gerbang tradisional Jepang, sering ditemukan di pintu masuk kuil Shinto) setinggi 16 meter dengan warna oranye menyala merupakan ciri khas kuil Itsukushima. Torii juga dibangun diatas air dengan alasan yang sama, yaitu memisahkannya dari tanah. Torii dianggap sebagai batas pemisah antara dunia yang suci dengan dunia yang penuh dengan dosa. Torii terlihat mengambang di tengah laut ketika air pasang, tapi bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air surut. Pemandangan bangunan Torii dengan latar belakang Gunung Misen merupakan salah satu dari Tiga Pemandangan Terindah di Jepang.
TATA LETAK BANGUNAN DI KUIL ITSUKUSHIMA
- KORIDOR TIMUR (HIGASHI KAIRO)
- MARODO SHRINE (KUIL MARODO)
1. Amenooshihomimi no Mikoto
2. Ikutsuhikone no Mikoto
3. Amenohohi no Mikoto
4. Amatsuhikone no Mikoto
5. Kumanokusubi no Mikoto
- KORIDOR LENTERA
- KUIL UTAMA
1. Ichikishima Hime
2. Tagitsu Hime
3. Tagori Hime
- KUIL TENJIN
- KAGAMI NO IKE (KOLAM CERMIN)
- SORI-BASHI (JEMBATAN LENGKUNG)
- ASAZAYA
- 高舞台(TAKA-BUTAI/PANGGUNG TINGGI)
- AULA PEMURNIAN
- 能舞台 (NOUBUTAI/PANGGUNG NOH)