Jumat, 07 Desember 2012

KUIL ITSUKUSHIMA (厳島神社)

SEJARAH KUIL ITSUKUSHIMA




Kuil Itsukushima (厳島神社,) merupakan kuil Shinto yang terletak di Pulau Itsukushima (Pulau Miyajima) Prefektur Hiroshima. Kuil ini didirikan lebih dari 1.400 tahun yang lalu. Kuil Itsukushima merupakan salah satu situs peninggalan budaya “Situs Warisan Dunia UNESCO” yang terdaftar sejak tahun 1996.
 
Kuil Itsukushima dikatakan telah ada sejak tahun 593 dan dibangun oleh Saeki Kuramoto. Sedangkan bangunan utama kuil didirikan pada tahun 1168 oleh Taira no Kiyomori. Dikatakan bahwa kuil ini didedikasikan untuk tiga putri Susanoo no Mikoto (Dewa laut dan badai dalam ajaran Shinto) yang juga merupakan saudara dari Dewa matahari (Amaterasu). Selama era Taira no Kiyomori, kuil Itsukushima menjadi tempat ibadah bagi anggota Klan Heike. Kuil Itsukushima telah berkali-kali mengalami perbaikan sejak akhir zaman Heian, sedangkan pemugaran secara besar-besaran pernah dilakukan oleh Mōri Motonari setelah menaklukkan Sue Harukata dalam Pertempuran Itsukushima di tahun 1555.

Untuk mempertahankan kesucian di kuil Itsukushima, sejak tahun 1878 wanita yang sedang mengandung (hamil tua) dan orang tua yang sudah sangat rentan dilarang untuk masuk ke kuil ini. Mereka bilang tidak boleh ada kematian atau kelahiran di dekat kuil Itsukushima. Kuil Itsukushima dibangun diatas air, sehingga tampak mengapung dan terpisah dari tanah karena air dianggap elemen yang suci, sedangkan tanah dianggap sebagai elemen yang kotor.

Bangunan Torii (Torii adalah gerbang tradisional Jepang, sering ditemukan di pintu masuk kuil Shinto) setinggi 16 meter dengan warna oranye menyala merupakan ciri khas kuil Itsukushima. Torii juga dibangun diatas air dengan alasan yang sama, yaitu memisahkannya dari tanah. Torii dianggap sebagai batas pemisah antara dunia yang suci dengan dunia yang penuh dengan dosa. Torii terlihat mengambang di tengah laut ketika air pasang, tapi bisa dicapai dengan berjalan kaki ketika air surut. Pemandangan bangunan Torii dengan latar belakang Gunung Misen merupakan salah satu dari Tiga Pemandangan Terindah di Jepang.


TATA LETAK BANGUNAN DI KUIL ITSUKUSHIMA

  • KORIDOR TIMUR (HIGASHI KAIRO)
Ditunjuk sebagai Harta National pada tanggal 29 Maret 1952. Koridor Timur memanjang dari pintu masuk Kuil Itsukushima, melewati Kuil Marodo dan Asazaya, ke ruang pemurnian (Haraiden) Kuil Utama. Koridor ini memiliki 108 meter Ma (Ma: rentang antara balok/pilar).
  • MARODO SHRINE (KUIL MARODO)
Kuil Marodo adalah subordinat atau bawahan dari Kuil Itsukushima. Merupakan tempat suci yang didedikasikan untuk memuja 5 dewa, yakni:
1. Amenooshihomimi no Mikoto
2. Ikutsuhikone no Mikoto
3. Amenohohi no Mikoto
4. Amatsuhikone no Mikoto
5. Kumanokusubi no Mikoto
  • KORIDOR LENTERA
Lentera yang tergantung di sepanjang koridor awalnya merupakan lentera yang dibuat pada tahun 1366, terbuat dari besi dan bentuknya berbeda dari lentera yang dipajang saat ini. Saat ini lentera-lentera besi tersebut disimpan di dalam Ruang Harta, sebagai gantinya dipasang lentera yang terbuat dari perunggu yang dibuat sekitar tahun 1900an.
  • KUIL UTAMA
Didedikasikan untuk memuja tiga dewi Munakata, yakni:
1. Ichikishima Hime
2. Tagitsu Hime
3. Tagori Hime
  • KUIL TENJIN
Kuil ini didedikasikan untuk Sugawara no Michizane, disebut juga Tenjin yang merupakan dewa pendidikan dan kecerdasan. Bangunan ini dibangun pada tahun 1556 dan merupakan sumbangan dari panglima perang Takamoto Mori.
  • KAGAMI NO IKE (KOLAM CERMIN)
Merupakan tiga kolam bulat yang terdapat di sekitar kuil Itsukushima. Dikatakan bahwa kolam ini muncul pada saat pertama kali kuil dibangun yaitu pada era Kaisar Suiko. Bulan yang tercermin pada Kagami no Ike merupakan pemandangan yang sangat indah. Pemandangan tersebut telah berulang kali diambil sebagai motif dalam Tanka (31 suku puisi Jepang) dan Haiku.
  • SORI-BASHI (JEMBATAN LENGKUNG)
Jembatan ini pertama kali muncul dalam sebuah dokumen pada era Ninji (1240-1243). Jembatan ini disebut juga “Chokushi-bashi” atau “Jembatan Utusan Kekaisaran” karena utusan kekaisaran harus menyebrangi jembatan ini untuk masuk ke kuil utama pada saat acara-acara perayaan penting.
  • ASAZAYA
Merupakan tempat dimana para pendeta Shinto berkumpul saat ada perayaan Shinto. Dikatakan bahwa Asazaya digunakan untuk melaksanakan ritual pagi Shinto.
  • 高舞台(TAKA-BUTAI/PANGGUNG TINGGI)
Pada hari baik/tidak hujan, Taka-Butai digunakan untuk menampilkan Bungaku (tarian kuno). Deskripsi dari Taka-Butai tidak ditemukan dalam dokumen dari Zaman Heian. Namun dari dokumen Zaman Sengoku (1467-1568) tercatat bahwa Taka-Butai digunakan untuk melakukan tarian.
  • AULA PEMURNIAN
Ruangan ini digunakan untuk festival bulanan untuk melakukan Bungaku (tarian kuno) pada hari hujan. Sejak akhir era Meiji orang telah melakukan ramalan akhir tahun pasar disini untuk meramalkan kondisi pasar untuk satu tahun mendatang.
  • 能舞台 (NOUBUTAI/PANGGUNG NOH)
Pertunjukan Noh pertama kali dimainkan di kuil ini pada tahun 1568. Pada tahun 1680, penguasa feodal saat itu (Asano Tsunanaga) membangun panggung Noh, jembatan serta ruang ganti. Shin Noh (Noh Sakral) ditampilkan di panggung ini selama Tosakai (Peach Blossom Festival) yang diselenggarakan setiap tahunnya pada tanggal 16-18 April. Pada saat musim gugur, Kenchasai (Upacara menawarkan Teh) diadakan di sini. Dalam upacara tersebut, seorang master teh melakukan upacara minum teh untuk dipersembahkan kepada para dewi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar