Jumat, 04 Desember 2015

RESENSI NOVEL : KAZAK DAN PERJALANAN KARYA LEO TOLSTOY

RESENSI NOVEL

Judul                           : Kazak Dan Penyerbuan
Pengarang                   : Leo Tolstoy
Jumlah Halaman          : 373
Tahun Terbit                : 2010
Penerjemah                  : Wawan Eko Yulianto
Penerbit                       : Jalasutra

Novel Kazak dan Penyerbuan karya Leo Tolstoy merupakan salah satu novel yang sangat menarik untuk dibaca. Novel ini sangat terkenal di Rusia, karena alur ceritanya yang menarik. Salah satu kelebihan dari novel Kazak dan Penyerbuan ini adalah karena tema novelnya yang berbeda dari novel-novel kebanyakan. Dalam novel ini, tidak hanya menceritakan tentang kisah cinta segitiga antara Olenin, Mariyanka dan Lukasha, namun juga menceritakan kisah perjalanan hidup Olenin untuk menemukan dirinya yang baru.
Novel ini juga sangat kental berisi kebudayaan orang-orang Kazak dan Rusia. Dari novel ini, kita dapat mempelajari dan mengetahui seperti apa orang-orang Kazak maupun orang-orang Rusia, seperti apa kehidupan mereka, dan bagaimana pola pikir mereka dan tradisi-tradisi mereka. Semua hal tersebut dapat kita ketahui dengan membaca novel Kazak dan Penyerbuan ini.
Selain itu, dalam novel Kazak dan Penyerbuan, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik di dalamnya. Dalam novel ini, banyak terkandung pesan-pesan dan nasehat mengenai kehidupan. Hal ini tercermin dalam sikap Olenin yang lebih memilih untuk meninggalkan kehidupannya yang mewahnya di Rusia dan datang ke Kazak. Di Kazak ia hidup dengan sederhana, mencoba untuk bersahabat dengan orang-orang Kazak dan dengan menjalani kehidupannya yang baru di Kazak. Olenin mencoba menemukan tujuan hidupnya yang baru, yang berbeda dari kehidupannya yang mewah dulu di Rusia. Dalam novel ini, kita bisa melihat bagaimana perjuangan Olenin dalam melakukan hal tersebut.
Alasan terakhir mengapa novel ini menjadi salah satu novel yang bagus untuk dibaca adalah karena jalan ceritanya dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memicu rasa penasaran pembaca tentang akhir ceritanya. Leo Tolstoy mampu membuat jalan cerita dalam novelnya mengalir dan menarik, sehingga mampu membangkitkan rasa penasaran pembaca. Alurnya yang berjalan dengan lambat akan membuat pembaca menebak-nebak bagaimana akhir cerita novel ini.
Selain kelebihan yang telah ditulis di atas, menurut saya terdapat satu kekurangan dalam novel ini. Hal tersebut adalah kata-kata berbahasa Perancis yang tidak diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini akan menyulitkan pembaca untuk memahami apa maksud yang ingin disampaikan oleh tokoh dalam novel tersebut. Walaupun tidak terlalu mempengaruhi isi bacaan dalam novel ini, namun akan lebih baik bila bahasa asing tersebut juga ikut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, sehingga para pembaca dapat memahami maksud yang ingin disampaikan oleh pengarang di dalam novelnya.    

SINOPSIS

Novel kazak ini berkisah tentang Olenin, seorang bangsawan Rusia yang merasa sangat terhormat dapat bergabung dalam sebuah operasi militer di Kaukakus, wilayah abu-abu yang kerap menjadi latar geografi dan demografi prosa-prosa Tolstoy. Sejawat sesama bangsawan menertawakan patriotisme konyol Olenin itu. Bagi mereka, golongan kelas atas seperti Olenintak semestinya bergaul dengan orang-orang kazak (paramiliter) yang kasar, bengis dan hanya mengandalkan otot. Tapi bagi Olenin, martabat bangsawan telah memantik keterpelantingan eksistensial, dan ia menjadi laki-laki yang tidak punya obsesi lantaran terbuai kemewahan.
Di Kazak, olenin menemukan kembali gairah hidup. Ia bergaul dengan Eroshka, mantan tentara perbatasan yang dihari tuanya masih punya semangat hihidup menyala. Begitu pula Lukasha, lelaki Kazak, penjaga perbatasan yang bersetia pada Rusia. Olenin lupa pada masa lalunya yang hingar bingar sejak ia menemukan Maryanka, gadis Kazak, pekerja keras yang pantang mengeluh.
Namun, menaklukan gadis Kazak ternyata tak segampang membalik telapak tangan. Diam-diam orang tua Maryanka menjodohkan anak gadisnya itu dengan Lukasha, teman karib Olenin selama di kazak. Sejatinya, usaha Olenin nyaris berhasil, dan Maryanka sudah takluk ditangannya. Tapi, tak lama berselang, sebuah kontak tembak dengan gerilyawan Chechnya terjadi. Lukasha tewas.
Maryanka justru mencurigai Olenin merekayasa pembunuhan mantan kekasihnya itu, hingga sikapnya pada Olenin berubah. Maryanka tidak mau lagi bertemu Olenin, bahkan tak segan mengusir lelaki itu. Di Rusia, karena kebangsawanannya, olenin begitu gampang menaklukkan perempuan. Di Kazak, karena kebersahajaan, kejujuran, dan ketulusan cintanya, ia malah ditinggalkan oleh Maryanka.

Dititik manakah Olenin mesti berpijak? Apakah ia bakal pulang ke Rusia, atau justru bertahan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan di wilayah perbatasan?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar