RESENSI NOVEL
Judul : Kazak Dan
Penyerbuan
Pengarang : Leo Tolstoy
Jumlah Halaman : 373
Tahun Terbit : 2010
Penerjemah : Wawan Eko Yulianto
Penerbit : Jalasutra
Novel
Kazak dan Penyerbuan karya Leo Tolstoy merupakan salah satu novel yang sangat
menarik untuk dibaca. Novel ini sangat terkenal di Rusia, karena alur ceritanya
yang menarik. Salah satu kelebihan dari novel Kazak dan Penyerbuan ini adalah
karena tema novelnya yang berbeda dari novel-novel kebanyakan. Dalam novel ini,
tidak hanya menceritakan tentang kisah cinta segitiga antara Olenin, Mariyanka
dan Lukasha, namun juga menceritakan kisah perjalanan hidup Olenin untuk
menemukan dirinya yang baru.
Novel
ini juga sangat kental berisi kebudayaan orang-orang Kazak dan Rusia. Dari
novel ini, kita dapat mempelajari dan mengetahui seperti apa orang-orang Kazak
maupun orang-orang Rusia, seperti apa kehidupan mereka, dan bagaimana pola pikir
mereka dan tradisi-tradisi mereka. Semua hal tersebut dapat kita ketahui dengan
membaca novel Kazak dan Penyerbuan ini.
Selain
itu, dalam novel Kazak dan Penyerbuan, ada banyak pelajaran yang dapat dipetik
di dalamnya. Dalam novel ini, banyak terkandung pesan-pesan dan nasehat
mengenai kehidupan. Hal ini tercermin dalam sikap Olenin yang lebih memilih
untuk meninggalkan kehidupannya yang mewahnya di Rusia dan datang ke Kazak. Di
Kazak ia hidup dengan sederhana, mencoba untuk bersahabat dengan orang-orang
Kazak dan dengan menjalani kehidupannya yang baru di Kazak. Olenin mencoba
menemukan tujuan hidupnya yang baru, yang berbeda dari kehidupannya yang mewah
dulu di Rusia. Dalam novel ini, kita bisa melihat bagaimana perjuangan Olenin
dalam melakukan hal tersebut.
Alasan
terakhir mengapa novel ini menjadi salah satu novel yang bagus untuk dibaca
adalah karena jalan ceritanya dibuat sedemikian rupa sehingga mampu memicu rasa
penasaran pembaca tentang akhir ceritanya. Leo Tolstoy mampu membuat jalan
cerita dalam novelnya mengalir dan menarik, sehingga mampu membangkitkan rasa
penasaran pembaca. Alurnya yang berjalan dengan lambat akan membuat pembaca
menebak-nebak bagaimana akhir cerita novel ini.
Selain
kelebihan yang telah ditulis di atas, menurut saya terdapat satu kekurangan
dalam novel ini. Hal tersebut adalah kata-kata berbahasa Perancis yang tidak
diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Hal ini akan menyulitkan pembaca untuk
memahami apa maksud yang ingin disampaikan oleh tokoh dalam novel tersebut. Walaupun
tidak terlalu mempengaruhi isi bacaan dalam novel ini, namun akan lebih baik bila
bahasa asing tersebut juga ikut diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia,
sehingga para pembaca dapat memahami maksud yang ingin disampaikan oleh
pengarang di dalam novelnya.
SINOPSIS
Novel
kazak ini berkisah tentang Olenin, seorang bangsawan Rusia yang merasa sangat
terhormat dapat bergabung dalam sebuah operasi militer di Kaukakus, wilayah
abu-abu yang kerap menjadi latar geografi dan demografi prosa-prosa Tolstoy.
Sejawat sesama bangsawan
menertawakan patriotisme konyol Olenin itu. Bagi mereka, golongan kelas atas
seperti Olenintak semestinya bergaul dengan orang-orang kazak (paramiliter)
yang kasar, bengis dan hanya mengandalkan otot. Tapi bagi Olenin, martabat
bangsawan telah memantik keterpelantingan eksistensial, dan ia menjadi
laki-laki yang tidak punya obsesi lantaran terbuai kemewahan.
Di Kazak, olenin menemukan kembali gairah hidup. Ia
bergaul dengan Eroshka, mantan tentara perbatasan yang dihari tuanya masih
punya semangat hihidup menyala. Begitu pula Lukasha, lelaki Kazak, penjaga
perbatasan yang bersetia pada Rusia. Olenin lupa pada masa lalunya yang hingar
bingar sejak ia menemukan Maryanka, gadis Kazak, pekerja keras yang pantang
mengeluh.
Namun, menaklukan gadis Kazak ternyata tak segampang
membalik telapak tangan. Diam-diam orang tua Maryanka menjodohkan anak gadisnya
itu dengan Lukasha, teman karib Olenin selama di kazak. Sejatinya, usaha Olenin
nyaris berhasil, dan Maryanka sudah takluk ditangannya. Tapi, tak lama
berselang, sebuah kontak tembak dengan gerilyawan Chechnya terjadi. Lukasha
tewas.
Maryanka justru mencurigai Olenin merekayasa pembunuhan
mantan kekasihnya itu, hingga sikapnya pada Olenin berubah. Maryanka tidak mau
lagi bertemu Olenin, bahkan tak segan mengusir lelaki itu. Di Rusia, karena
kebangsawanannya, olenin begitu gampang menaklukkan perempuan. Di Kazak, karena
kebersahajaan, kejujuran, dan ketulusan cintanya, ia malah ditinggalkan oleh
Maryanka.
Dititik manakah Olenin mesti berpijak? Apakah ia bakal
pulang ke Rusia, atau justru bertahan dengan cinta yang bertepuk sebelah tangan
di wilayah perbatasan?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar