Rabu, 22 Mei 2013

日本酒 (SAKE JEPANG)

Sake merupakan minuman tradisional Jepang yang terbuat dari fermentasi beras sehingga sering juga disebut sebagai anggur beras. Sake merupakan minuman beralkol yang memiliki aroma yang mirip dengan tape beras. Dalam bahasa jepang, sake disebut dengan Nihonshu (日本酒 “Sake Jepang”).
Sake diduga berasal dari zaman Nara (710-794 M). Selama restorasi Meiji, dalam undang-undang tertulis bahwa siapapun yang memiliki uang dan pengetahuan tentang sake diijinkan untuk membangun dan mengoperasikan pabrik sake sendiri. Karena hal tersebut, sekitar 30.000 pabrik sake bermunculan di seluruh negeri dalam waktu satu tahun. Namun, perlahan-lahan jumlah pabrik sake mulai berkurang hingga menjadi 8.000 karena pemerintah menarik pajak yang tinggi dari para pemilik pabrik sake. Di jepang sendiri, tanggal 1 Oktober diperingati sebagai hari sake Jepang (日本酒の日).

Toji (杜氏) adalah sebutan bagi seorang pembuat sake. Toji merupakan pekerjaan yang sangat dihormati dalam masyarakat Jepang, seperti halnya musisi atau pelukis. Pekerjaan sebagai Toji biasanya diwariskan secara turun-temurun dari ayah ke anak. Namun belakangan, seorang Toji tidak lagi hanya berasal dari garis keturunan, tapi pekerja pabrik bir veteran maupun seorang yang telah dilatih pun dapat menjadi seorang Toji.

Sake dapat disajikan dalam berbagai macam cangkir, seperti sakazuki (piring datar seperti cangkir), choko (cangkir kecil berbentuk silinder), dan masu (kotak kayu seperti cangkir). Sake biasanya diminum dari cangkir kecil yang disebut choko, dan dituangkan dari termos keramik yang disebut tokkuri. Sakazuki sering digunakan pada pesta pernikahan dan acara-acara ceremonial lainnya. Sedangkan masu merupakan cangkir tradisional berbentuk kotak yang terbuat dari kayu pohon hinoki atau sugi, yang pada awalnya digunakan untuk mengukur beras.

Sake sering dikonsumsi sebagai bagian dari ritual pemurnian Shinto. Sake yang disajikan untuk dipersembahkan kepada dewa disebut Omiki atau Miki (お神酒, 神酒). Persembahan ini bertujuan untuk memohon hasil panen yang berlimpah pada tahun berikutnya. Sake juga digunakan dalam upacara kagami biraki dimana sake yang disimpan di dalam tong kayu dibuka dengan cara menghancurkan tutupnya menggunakan sebuah palu.

Selain itu, sake juga selalu disajikan saat upacara pernikahan. Di pernikahan tradisional dikenal ritual minum sake yang dinamai San-san kudo. Sebelum kedua mempelai mengucap janji setia dihadapan pendeta Shinto, mereka diharuskan menghirup sake sembilan kali dari tiga cangkir secara bergiliran. Setelah itu, semua keluarga dari kedua mempelai bergantian minum sake sebagai tanda persatuan atau ikatan kekerabatan baru.

Di setiap daerah di seluruh Jepang, sake dibuat di tempat yang memiliki air dan beras yang enak. Kansai, Nada di Kobe, dan Fushimi di Kyoto merupakan daerah penghasilkan sake yang terkenal. Sake merupakan minuman keras yang mengandung alkohol dan dapat menyebabkan mabuk. Jika dikonsumsi secara berlebihan, sake dapat menimbulkan efek samping berupa gangguan fungsi berfikir, merasakan dan berprilaku serta dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh.

Penelitian menyebutkan bahwa meminum sake dapat memberikan manfaat bagi kesehatan. Salah satu penelitian mengatakan bahwa sake dapat mencegah kanker karena mengandung asam amino yang berfungsi sebagai anti-kanker. Selain itu, sake dapat melancarkan aliran darah dan membantu meningkatkan kadar kolesterol baik dalam tubuh. Senyawa peptida yang terkandung dalam sake diduga efektif untuk mencegah kepikunan. Namun hal ini hanya akan terjadi apabila sake dikonsumsi dalam jumlah yang wajar, kira-kira 3-6 gelas dalam seminggu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar