RESENSI NOVEL OUT
Judul :
BEBAS
Judul Asli : OUT
Pengarang : Natsuo Kirino
Penerjemah : Lulu Wijaya
Jumlah Halaman : 576 halaman
Penerbit :
PT. Gramedia Pustaka Utama
Harga :
Rp 55.000,-
Tahun Terbit : 2007
Natsuo Kirino
lahir tahun 1951. Dia dengan cepat membangun reputasi di negaranya sebagai
penulis kisah misteri dengan bakat yang langka, yang karya-karyanya berbeda
dari genre kisah kriminal yang biasanya. Ini terbukti saat dia memenangkan
tidak hanya penghargaan grand prix
untuk fiksi kriminal di Jepang (untuk novel out
pada tahun 1998) tapi juga salah satu penghargaan sastra tertinggi di negeri
itu (pengghargaan Naoki untuk novel soft
cheeks) pada tahun 1999. Beberapa bukunya juga sudah diangkat menjadi film
layar lebar. Out adalah novel pertama
Natsuo Kirino yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris dan pernah
dinominasikan untuk penghargaan Edgar.
SINOPSIS
Di
daerah pinggiran Tokyo, empat wanita
bekerja shift malam di pabrik makanan
kotak. Beban hidup yang berat dan hutang menumpuk membuat Yayoi, salah satu
dari mereka tak tahan lagi. Dia membunuh suaminya yang penjudi dan suka main perempuan, kemudian meminta
bantuan pada Masako, teman sekerjanya yang paling karib
untuk membereskan mayat suaminya.
Masako dengan dua teman lainnya Yoshie dan
Kuniko bersedia membantu Yayoi untuk menyingkirkan
mayat tersebut dengan cara memotong-motong
tubuhnya. Ketika bagian-bagian tubuh mayat
tersebut ditemukan, polisi mulai melacak pembunuhnya. Tapi bukan
hanya polisi yang mengejar mereka, melainkan juga seorang lintah darat yang
berkaitan dengan yakuza yang mengetahui rahasia mereka, serta seorang pemilik
kelab malam yang kejam, yang dituduh sebagai pembunuh oleh polisi sehingga
kehilangan segala harta miliknya, dan berniat membalas dendam pada mereka
berempat.
Out
– Bebas, merupakan novel fiksi terjemahan bertemakan pembunuhan yang dilakukan
oleh empat orang wanita dengan cara memotong-motong mayat korbannya. Kelebihan
yang ada di dalam novel ini yaitu ada pada cara si pengarang dalam menyampaikan
alur cerita dengan menempatkan empat orang wanita yakni Yayoi, Yoshie, Kuniko
dan Masako secara bergiliran menjadi pokok cerita di setiap babnya. Jadi di
tiap babnya, keempat wanita ini akan saling silih berganti menjadi tokoh
utamanya. Dengan begitu, kita akan dapat memahami masalah apa yang sedang
mereka hadapi dan bagaimana mereka kemudian akan menyelesaikan masalahnya.
Alur yang
digunakan dalam novel ini adalah alur maju dan mundur, dimana kita akan
mengetahui kehidupan masing-masing tokoh di masa lalu baru kemudian cerita
berlanjut dengan menceritakan kehidupan mereka di masa sekarang yang masih
dibayang-bayangi oleh masa lalu mereka.
Poin menarik lainnya
yang dapat kita temukan dalam novel ini yaitu, dengan membaca novel ini kita
dapat mengetahui sisi gelap negara Jepang. Si pengarang menggambarkan bagaimana
keadaan Jepang pada masa itu dan jika kita membacanya secara lebih mendalam, kita akan menemukan
bahwa ada banyak masalah sosial yang memberikan tekanan pada warga Jepang. Salah
satunya yakni beban hidup yang berat di Jepang mengakibatkan empat
orang wanita dalam novel ini harus bekerja shift malam di sebuah pabrik untuk
mendapatkan upah kerja yang lebih
banyak. Dengan tekanan hidup yang begitu berat, keempat wanita tersebut jadi
harus berupaya keras mencari uang untuk kelangsungan hidup mereka dengan terus
bekerja meskipun usia mereka sudah tidak muda lagi. Dan meskipun mereka telah
lelah bekerja, mereka tidak punya cukup waktu untuk beristirahat karena mereka
masih harus menyelesaikan pekerjaan rumah tangga mereka masing-masing. Semua
yang mereka lakukan seolah belum cukup berat, masalah terus saja datang
menghampiri mereka dan membuat mereka terpojok, sehingga mereka memutuskan
untuk memilih jalan yang menjauhi cahaya demi kelangsungan hidup mereka. Cerita
dalam novel ini jadi semakin menarik setelah keempat wanita tersebut mulai
putus asa dengan hidup mereka dan bersedia melakukan apapun untuk terus hidup,
tanpa menyadari bahaya yang akan mereka hadapi nantinya akibat ulah mereka
sendiri.
Secara
keseluruhan, novel ini merupakan novel yang sangat menarik untuk dibaca. Selain
alur yang diceritakan secara rapi dan berurutan, si pengarang juga mampu
membuat rasa penasaran pembaca meningkat di tiap babnya. Si pengarang mampu
mendeskripsikan kesulitan hidup yang dialami masing-masing tokohnya dengan baik
sehingga mampu membuat pembaca merasa iba dan bersimpati kepada para tokoh. Konflik
yang terjadi pun diceritakan sedemikian rupa sehingga mampu membuat para pembaca
merasakan ketegangan yang terjadi di dalam novel ini.
Sayangnya,
karena si pengarang harus menceritakan kehidupan tokoh yang berbeda di setiap
babnya, alur cerita jadi berjalan dengan lambat dan panjang. Pengarang mengulas
kembali kejadian yang telah terjadi pada bab sebelumnya sehingga narasi cerita
di tiap babnya jadi sangat panjang. Narasi yang terlalu panjang akan
mengakibatkan pembaca cepat merasa bosan. Menurut saya ini satu-satunya
kelemahan yang terdapat di dalam novel ini.
Namun terlepas
dari kekurangan yang ada, novel ini sangat bagus dan jadi salah satu pilihan
novel misteri terbaik untuk dibaca. Karena dengan membaca novel ini, kita dapat
mengetahui sisi gelap yang terdapat dalam kehidupan masayarakat Jepang. Selain
itu, kita juga jadi bisa memahami betapa beratnya beban hidup yang harus
dihadapi oleh warga Jepang khususnya wanita demi mempertahankan kehidupan dan
rumah tangganya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar